First Post Bruhhh '<' Bagi para penggemar NTR silahkan '<' maap kalau nggak bagus '<'
Maap ane bukan anak Yimyam
HERO
Suara
bisik jangkrik telah berbunyi. Malam sudah mulai menyapa ku. Aku adalah Kazama,
siswa tahun ke 2, sebuah SMA di Jepang.
Tahun ke-2 ku bersekolah di sana dan merasa mulai berasa menjadi senior aku pun
mulai berusaha mencari seorang pasangan di karenakan dari mulai dari lahir
sampai sekarang aku tak pernah merasakan bagaimana memiliki seorang kekasih (Jomblo Ngenes Pak ‘<’).
Ini
adalah hari pertama dimana dimulai nya MOS di sekolah kami. Sebagai salah satu
anggota osis aku di suruh menjadi pengawas saat MOS berlangsung. Mata ku
tertuju pada seorang gadis yaitu adik kelas ku. Sebagai laki-laki jomblo aku memberanikan diri
untuk berkenalan dengan nya. “ Hai dek... “ sapa ku padanya. “ Eh-h... iya
k-aak, ada apa? “ jawabnya malu. “ Aha.. boleh kakak tahu nama mu..? “ tanyaku.
“ Eh.. ii-yya.. boleh kok kak ” dengan senyum tipis di wajahnya “ nama ku Aoba
Kirisaki, kakak bisa memanggil ku Aoba “
jawabnya sambil mengulurkan tangannya. Kami pun bersalaman. Setelah
beberapa percakapan yang tidak penting
kami pun mulai dekat.
Setelah
beberapa hari kami pun semakin dekat aku mulai merasa sudah waktunya aku untuk
ku menyatakan perasaan ku padanya. Mulailah aku menyatakannya di sebuah media
sosial yang lain dan tidak bukan yaitu Facebook. Dengan kata-kata romantis dan beberapa usaha untuk
meyakinkan nya, akirnya dia menerima ku sebagai kekasihnya (yesh nggak jomblo lagi ‘<’).
Awal
pertama kami jadian kami masih merasa canggung ketika bertemu. Sampai beberapa
hari aku mulai memberanikan diri untuk
mengajaknya pergi jalan-jalan. Hari pertama aku jalan dengannya aku membawanya
pergi nonton ke sebuah bioskop untuk menonton sebuah film. Momen di bioskop sangat indah karena ini
adalah hari pertama aku dipeluk oleh seorang wanita selain ibu ku. Dia memeluku
karena merasa ketakutan akan film yang kami tonton yaitu Conjuring. Dia
ketakutan setelah melihat Valak
hantu di film tersebut.
Bahkan
setelah beberapa hari pun pelukan darinya itu masih belum bisa lepas dari
pikiran ku. Sampai suatu pagi aku berangkat ke sekolah dan tidak sengaja
melihat kekasih ku yaitu Aoba berjalan dengan seorang laki-laki yang tak ku
kenal. Awalnya aku hanya berpikir dia hanya teman satu kelas Aoba namun
beberapa hari aku melihat mereka jadi sangat dekat dan perhatian Aoba yang dulu
kelamaan mulai lenyap bagaikan ditelan bumi.
Sampai
suatu malam aku pun mengirim pesan padanya dan mengajaknya untuk pergi makan
malam bersama. Namun yang ku dapat hanya tulisan “read” dari pesan yang ku
kirim ke Facebook nya (sakit mz
:’v). Hingga beberapa hari ini dia tak
lagi memberi kabar kepada ku.
Suatu
malam indah ditemani sinar bulan purnama ( anjayy
sejak kapan ane make majas? ‘<’ ) tak sengaja aku melihat Aoba makan berdua di sebuah
restoran. Karena aku penasaran aku pun ikut masuk ke restoran tersebut dan
memesan sebuah kopi lalu duduk agak jauh dari meja tempat mereka makan.
Melihat
wajah nya Aoba yang tersenyum dan tertawa lepas aku hanya bisa tersenyum walaupun di dalam hati ku terasa
sedih. Tak pernah kulihat wajah seperti itu ketika berdua dengan ku. Dan
datanglah momen ketika si laki laki tersebut memberikan sebuah cincin dan Aoba
menerima nya lalu sang laki-laki tersebut memasangkan cincin tersebut ke jari
manisnya Aoba. Seketika tubuh ku tergerak dan mengirim SMS ke Aoba. Dan mencoba
menanya keberadaan Aoba. Lalu Aoba menjawab dia sedang mengerjakan PR di rumah
nya. Lalu aku membalas pesan tesebut dengan menulis “ aku ada di meja nomor 6
dekat kamu makan bersama dengan laki-laki yang memberi mu cincin ” sontak Aoba
terkejut dan melihat kearah ku. Lalu aku tersenyum padanya walau meneteskan air
mata.
Setelah
itu aku pun berjalan kearah pintu keluar restoran dan tanpa sadar Aoba pun
mengejar ku. Di sebuah jalan aku pun melintas dan masih tak ku sadari Aoba pun
masih mengejarku. Karena mendengar klakson mobil yang keras akupun melihat
kebelakang dan melihat Aoba yang hampir ditabrak mobil sontak tubuh ku bergerak
dan mendorongnya ke arah trotoar jalan. Dia selamat namu naas nasib ku yang
jadi tertabrak.
Mungkin
dewi keberuntungan masih berpihak pada Aoba namun tidak pada ku. Aku mengalami
patah pada kedua kaki dan luka-luka pada sekujur tubuh ku. Itu membuat ku duduk
dan kemana-mana hanya menggunakan kursi roda selama ber bulan-bulan termasuk ke
sekolah. Namun entah kenapa sejak saat itu aku tak pernah melihat Aoba
sekalipun menjenguk ku dirumah yang datang hanya teman kelas dan beberapa
sahabat ku yang masih setia bersama ku. Dan aku pun berpikir keras, mungkin
Aoba telah melupakan ku dan telah bahagia bersama laki-laki yang bersamanya.
Aku
hanya bisa berdoa. Jika itu yang dia inginkan dan itu membuat nya bahagia
seperti di restoran dahulu, sudah membuat ku senang dan aku akan belajar
bagaimana cara ikhlas. Dan rasanya sakit ketika mencoba melepaskan orang yang
aku sayangi. Dan setelah aku kembali menjalani kehidupan ku sebagai jomblo ngenes lagi.
END
Rhalpie- ‘<’